Jumat, 16 April 2010

trouble shooting pc

Mengatasi masalah pada RAM
Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :
1. "Kerusakan" fisik". Untuk mengatasinya Anda harus memeriksa kondisi fisik RAM tersebut. Buka casing komputer Anda, lalu cabut RAM tersebut. Bersihkan apabila RAM dan socketnya kotor. Periksa juga apakah ada karat. Anda juga harus memastikan bahwa RAM tersebut dari bahan yang sama (keemasan atau keperakan). Jika berbeda, sebaiknya Anda mengganti RAM tersebut.
2. ROM Shadowing Pada beberapa BIOS dan driver 16 bit, kadang-kadang memakai sebagian (baca : sedikit) RAM sebelum Windows dijalankan. Beberapa BIOS juga terdapat feature ROM shadowing yang akan mengcopy isi dari system dan video BIOS ROM ke RAM guna meningkatkan performa komputer (Pada DOS dan Windows 3.1 ). Hal ini karena kecepatan ROM lebih rendah dari RAM. Tetapi jika Anda memakai Windows 95/98/NT dengan memori yang minim sebaiknya feature ROM shadowing dimatikan saja (dari CMOS setup), karena Windows 95/98/NT jarang sekali mengakses ROM sehingga RAM tersebut dapat digunakan oleh Windows.
3. Penggunaan VGA card on board. Jika misalnya Anda memiliki RAM 32 Mb dan VGA card 2 Mb, maka RAM yang dapat digunakan hanya sebesar 30 Mb (32 Mb - 2 Mb). Jadi sebaiknya jangan memakai VGA card on board.
4. Terdapat driver atau program yang dijalankan dari config.sys atau autoexec.bat yang bekerja menggunakan RAM. Solusinya : Edit file autoexec.bat dan config.sys dengan menggunakan Notepad. Lalu editlah pada baris yang "mencurigakan" atau yang kira-kira digunakan untuk me-load program. Bila ketemu tambahkan kata REM (tetapi bila Anda menambahkan kata REM maka program tersebut tidak akan di-load/dijalankan). Bila Anda memakai driver CD-ROM 4x dari Teac, ubahlah parameter xmssize= -1 pada autoexec.bat menjadi xmssize=0.
5. Virtual device driver dijalankan dari system.ini. Untuk mengatasinya buka system ini dengan cara klik Start - Run - ketikkan sysedit. Pilih system.ini. Lalu editlah pada baris yang kira-kira digunakan untuk meload virtual device driver. Alternatif lainnya adalah dengan membuat file system.ini yang baru.
6. Terdapat baris Maxphyspage pada file system.ini Silakan lihat pada file system.ini, apakah terdapat baris Maxphyspage atau tidak. Jika ya, hapus baris tersebut.
7. Kesalahan pada CMOS setting. Pada beberapa komputer terdapat feature Memory Hole at 16 Mb atau Hold to 15 Mb RAM. Jika feature tersebut di enable maka jika Anda memiliki RAM yang lebih besar dari 15 Mb atau 16 Mb, Windows tetap akan mendeteksi sebesar 15 Mb atau 16 Mb. Untuk mengatasi hal ini, silakan di disable feature tersebut.
8. Meload Ramdrive.sys dari config.sys Check your Config.sys file for a line containing "Ramdrive.sys." If you have this line, it means you are using a RAM drive. To disable the RAM drive, remove or disable the line in the Config.sys file that contains "ramdrive.sys." To disable the line, use a text editor (such as Notepad) to edit the Config.sys file and place a semicolon (;) at the beginning of the line. Buka file config.sys dengan Notepad. Cek pada file tersebut, apakah terdapat baris ramdrive.sys. Jika ya, hapus baris tersebut

Melindungi Processor Sebelum Overheating
Untuk memprediksikan kemungkinan dari terjadinya overheating dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1. Fan untuk pendingin CPU macet, rusak.
2. Fan menurun speednya dibawah 20% dari kecepatan standard sebelum benar benar rusak.
3. Kecepatan fan yang menurun perlahan-lahan dan mencapai 50% dibawah standard sebelumnya.
4. Terjadinya pergeseran heatsink dengan plate pendingin CPU dan Heatsink tidak menempel sempurna ke processor
5. Melakukan over voltage tetapi system pendingin (fan) tidak mendukun
Ada beberapa cara pencegahan walaupun hal ini terlalu berlebihan, tetapi mengapa tidak dicoba :
• Memakai heatsink diatas standard, yaitu dengan menganti Heatsink yang ukurannya lebih besar. Bila suatu hari fan processor rusak, minimal dengan heatsink besar masih dapat mempertahankan temperature processor di tengah batas toleransi. Ketika fan rusak, maka heatsink besar akan menyebarkan panas keseluruhan casing dan panas tersebut akan mudah diketahui dari luar dengan memegang casing yang memiliki udara panas tidak normal keluar dari casing dan fan power supply..
• Membuat fan cadangan pada processor. Dengan double fan, maka processor akan bekerja lebih baik dan temperature dari processor dapat ditekan seminimal mungkin.
• Memberikan setting pada BIOS untuk menditeksi temperature yang melebihi standard. Aktifkan temperature warning dari BIOS dan set serendah mungkin. Untuk processor umumnya beroperasi baik pada maksimal temperature 45 deg. C maksimal. Dan processor akan terjadi mulfunction pada temperature 50-90 Deg. C. Temperature processor secara umum bekerja antara 28 - 45 Deg. C tergantung jenis dan teknologi yang digunakan. Seperti Pentium III coopermine akan bekerja pada panas normal untuk processor antara 35-40 deg.C dengan maksimal 60 deg. C. Dengan mengaktifkan "Warning Temperature" pada BIOS, maka bila overheating, system hardware monitoring akan memberikan peringatan suara melalui speaker computer. Setting "Temperature Warning" juga dapat disetting pada Software dari pembuat motherboard.
Setting CPU warning "Disable":






Setting CPU warning "Enable":





Mengenali Bunyi Beep Pada Komputer

di sini saya akan mengenalkan anda pada masalah dalam komputer yang dikaitkan dengan bunyi beep pada komputer anda. Seperti anda ketahui, apabila kita menyalakan komputer, maka biasanya kita akan mendengar satu bunyi beep(sebentar). Adakalanya, saat menyalakan komputer, karena sesuatu hal (biasanya karena komputer dipindah-pindah atau listrik yang jelek) maka komputer tidak mau menyala, dan hanya mengeluarkan bunyi beep saja.

Bila PC Anda tidak lagi bereaksi setelah dihidupkan selain mengeluarkan bunyi beep—ia sebenarnya ingin menunjukkan pesan kesalahan. Bagaimana menginterpretasikan sinyal-sinyal terpenting dari BIOS tersebut??? Mari kita kelompokkan bunyi beep tadi berdasarkan tipe bios yang dipakainya:
(lihat logo yang keluar pada kiri atas monitor saat komputer pertama dihidupkan):

AMI BIOS
1x: RAM rusak atau tidak terpasang dengan tepat.
6x: Kesalahan Gate A20 - biasanya menunjukkan keyboard yang rusak.
8x: Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan tepat dalam slot.
11x: Checksum-Error. Periksalah baterai pada motherboard.

Award BIOS
1x panjang: Kesalahan RAM, modul tidak duduk dengan tepat.
1x panjang, 2x pendek: Graphic card cacat atau rusak.
1x panjang, 3x pendek: Keyboard rusak atau tidak terpasang (mulai versi 4.5 signal ini menunjukkan kesalahan graphic card).
Tak terputus: RAM atau graphic card tidak ditemukan.

Phoenix BIOS
1x-1x-4x: BIOS rusak.
1x-2x-1x: Motherboard rusak.
1x-3x-1x: Masalah RAM, modul tidak terpasang dengan baik.
3x-1x-1x: Motherboard rusak.
3x-3x-4x: Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan baik.

Anda harus punya kemampuan menghitung dan pendengaran yang baik :) agar dapat menentukan jenis kerusakkan berdasarkan bunyi beep yang dikeluarkan. Jadi, kalo komputer kamu mengeluarkan bunyi beep lebih dari sekali saat booting, tinggal cocokkan bios dan jumlah bunyi beep, maka pasti ketahuan bagian mana yang bermasalah.

Apabila bagian yang bermasalah adalah RAM (memori) maka cabutlah memori RAM anda dan pasang lagi (apabila cara meletakkan RAM sebelumnya kurang baik atau tidak pas atau bergeser karena komputer dipindah-pindah). Perlakuan yang sama juga dapat dilakukan pada graphic card (kartu vga) anda. Apabila setelah memperbaiki letak periferal (RAM dan kartu vga) tetapi bunyi beep masih berbunyi juga, kemungkinan besar periferal tersebut mengalami kerusakkan


Trouble Shooting Motherboard
Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
• Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
• Cek sambungan kabel keyboard.
• Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
• Cek konfigurasi setting CMOS
• Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
• Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
• Cek sambungan saklar reset
• Cek posisi kunci keyboard
• Cek semua IC yang terpasang
• Cek disket boot di drive A
• Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.



Troubleshooting Keyboard
Kemungkinan Kerusakan
1. Keyboard tidak beroperasi penuh
2. Beberapa kunci tidak berfungsi
3. Kunci rusak atau tertekan
4. Kerusakan interface keyboard
5. Kerusakan konektor keyboard
6. Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan
1. Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2. Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3. Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4. Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset (SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5. Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk itu ganti konektor keyboard.
6. Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian disambung.

Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.
Rangkuman
1. Kerusakan pada keyboard ditunjukkan dengan kode 30x atau pesan keyboard error pada proses POST.
2. Kerusakan keyboard secara umum disebabkan oleh kotoran dan komponen elektronik pada board keyboard.
3. Langkah-langkah awal yang harus ditempuh dalam memperbaiki keyboard adalah membersihkan debu/kotoran, mengecek koneksi/sambung-an ke motherboard dan kerja semua tombol kunci.
4. Perbaikan keyboard pada PC dilakukan dengan cara mengganti dengan keyboard yang baru bila kerusakan ada pada bagian board keyboard yang rusak.
Troubleshooting Floppy Disk drive atau hard disk
Kemungkinan kerusakan
Kerusakan pada floppy disk drive
• Sistem menampilkan direktori disket yang tidak sesuai
• Sistem tidak dapat membaca dari semua drive
• salah sewaktu pembacaan disket yang ditulis pada PC yang lain
Kerusakan pada hard disk
• Sistem tidak dapat booting dari hard disk
• Kinerja disk menurun
Prosedur diagnosa dan trouble shooting floppy disk drive
• Ketika sistem membaca disket dalam floppy drive yang pertama, informasi pada FAT dan root directory akan disalin ke memori. Salinan ini akan disegarkan dengan isi pembacaan disket lain yang baru. Penggantian diskete mengakibatkan berubahnya baris pengubah disk. Jika terjadi masalah jenis ini, cek setting jumper pada baris pengubah disk.
• Cek kabel data dan power (periksa nyala lampu LED pada drive)
• Head drive kotor (bersihkan head drive dengan pembersih head)
• Kemungkinan kerusakan pada rangkaian logic drive (coba ganti dengan drive lain)
• Kemungkinan kerusakan pada controller (coba ganti controller yang lain)
• Dikarenakan tidak sesuainya setelan drive atau format disk tidak sesuai. Coba baca disket yang lain.
Prosedur diagnosa dan trouble shooting hard disk
• Setting type drive pada CMOS tidak sesuai atau hilang (jalankan SETUP and autodetect type hard disk)
• Boot track corrupted (install ulang boot track dengan memakai perintah SYS)
• BUFFERS pada CONFIG.SYS diset terlalu kecil (tambah/naikkan nilai BUFFERS dalam CONFIG.SYS)
• Jalankan program SCANDISK untuk mengatur data dalam hard disk.
• Interleave tidak sesuai (lakukan low-level format)
Rangkuman
1. Kerusakan pada disk drive dengan kode 6xx (601) atau pesan disk drive error pada proses POST.
2. Kerusakan pada hardisk dengan kode 17xx (1701) atau pesan hardisk error pada proses POST.
3. Kerusakan disk drive secara umum terletak pada head bagian atas atau board disk drive.
4. Kerusakan hardisk secara umum terletak pada bad track 0 atau board hardisk.
5. Langkah-langkah awal yang harus ditempuh dalam memperbaiki disk drive adalah membersihkan debu/kotoran pada head, dan mengecek koneksi/sambungan ke motherboard.
6. Perbaikan disk drive dan hardisk pada PC dilakukan dengan cara mengganti disk drive dan hardisk yang baru bila kerusakan ada pada bagian board, head, atau piringan.

Troubleshooting BIOS
Masalah: Setelah gagal meng-update BIOS, PC tidak lagi dapat dijalankan. Layar tetap gelap.
AMI-BIOS: Ganti nama backup BIOS asli pada disket menjadi 'AMIBOOT-ROM'. Masukkan disket ke dalam drive pada PC yang bermasalah. Restart PC. Selama proses restart ini, tahan [Ctrl]+[Home] agar BIOS-update dijalankan dengan bantuan backup-copy yang namanya tadi telah diganti.
Award-BIOS: Buat file 'Autoexec.bat' dengan Notepad pada disket yang berisi backup BIOS. Tuliskan perintah berikut.
Flashprogram.exe[spasi]BIOS.bin[spasi]/py[spasi]/sn

Ganti 'Flashprogram' dengan nama flash-tool yang digunakan dan 'BIOS.bin' dengan nama file backup BIOS, misalnya 'oldbios.bin'. Parameter '/py' berfungsi untuk melakukan pemrograman ulang chip BIOS tanpa meminta konfirmasi dari pengguna. Parameter '/sn' mencegah pembuatan backup-copy baru yang tidak diperlukan karena Anda telah memiliki salinan yang benar di disket.

Tidak memiliki backup BIOS? Terpaksa Anda harus membeli chip BIOS baru. Untuk membeli chip BIOS dibutuhkan keterangan rinci mengenai mainboard. Sebelumnya, coba untuk menggunakan BIOS versi sebelumnya yang dapat di-download di website produsen mainboard Anda.






Mengatasi Masalah Hardware

(HARD DISK, POWER-SUPPLY, KIPAS, CPU ...)
Sebelum mengirim PC Anda ke tempat reparasi, coba untuk mengatasinya sendiri. Di sini akan diperkenalkan beberapa masalah hardware yang paling sering terjadi, kemungkinan penyebab, dan solusinya yang efektif.

BIOS tidak mengenali hard disk, tetapi motor hard disk berputar.
Penyebab: Setting jumper salah, kabel IDE tidak terpasang dengan benar.
Solusi: Bila menggunakan beberapa hard disk, hard disk Windows harus dipilih sebagai 'Master'. Ini dilakukan dengan perantaraan jumper. Cara mengatur jumper yang benar biasanya tercantum pada stiker di badan hard disk. Pada perangkat baru sering tercantum keterangan 'Device 0' (Master) dan 'Device 1' (Slave). Bila BIOS masih belum mengenali hard disk, periksa apakah semua koneksi IDE telah terpasang dengan benar atau tidak.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan, kipas power-supply tidak berfungsi, lampu-lampu kontrol di depan juga tidak menyala.
Penyebab: Tidak ada pasokan listrik, kabel atau power-supply mungkin rusak.
Solusi: Periksa apakah kabel power-supply terpasang dengan benar dan power-supply hidup atau tidak. Bila mungkin, coba pada stopkontak lain. Bila tidak membantu, power-supply harus diganti.

PERHATIAN! Jangan pernah membuka sendiri power-supply. Ketika tidak terpasang pada stopkontak pun, di dalamnya masih ada tegangan tinggi yang berbahaya.

PC mengeluarkan serangkaian bunyi beep, BIOS tidak bisa ditampilkan.
Penyebab: Biasanya ada masalah dengan graphic-card atau RAM.
Solusi: Cari penjelasan mengenai bunyi beep dalam buku panduan. Lakukan langkah-langkah yang disarankan. Bila pada Award-BIOS terdengar bunyi beep panjang sekali dan pendek 2 kali, berarti graphic-card tidak duduk dengan benar dalam slot atau rusak.

Lampu hard disk terus menyala, PC tidak bisa di-boot.
Penyebab: Kesalahan pada kabel data E-IDE atau P-ATA.
Solusi: Periksa terlebih dulu apakah kabel telah terpasang dengan benar pada mainboard dan hard disk. Bila tidak membantu, Anda perlu mengganti kabel.

PC hanya kadang-kadang bisa di-start, Windows seringkali crash pada game 3D dan aplikasi yang hardware-intensive.
Penyebab: Penyaluran panas yang buruk antara prosesor dan pendingin atau pendinginan CPU tidak memadai.
Solusi: Perbarui pasta atau pad penghantar panas. Di sini perlu Anda perhatikan agar tidak ada sisa pasta lama yang tertinggal pada chip. Bila tidak membantu, dibutuhkan pendinginan yang lebih baik—terutama pada CPU yang di-overclock.

Hard disk kadang-kadang berhenti berfungsi dan menimbulkan bunyi 'klak-klak'. Setelah masuk ke Windows, sering muncul laporan blue-screen.
Penyebab: Usia hard disk sudah lewat, cacat fisik serius.
Solusi: Backup segera hard disk Anda dan beli sebuah hard disk pengganti. Dengan freeware 'NTFS4DOS' (www.datapol.de) Anda dapat mereparasi partisi secara darurat dan menyelamatkan data yang ada.

Pada tampilan video di layar monitor muncul artefak meskipun telah menginstalasikan driver terbaru.
Penyebab: Graphic-card kepanasan.
Solusi: Periksa kipas graphic-card. Bila perlu, turunkan clock-speed graphic-card dengan tool Powerstrip. Bila artefak hilang, berarti pendinginan terlalu lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar